Bagian ini adalah salah satu dari kolom Intermezzo droids.id yang penulisnya tidak selalu saya.
Sejarah Kelam Penemuan Warna Biru Modern
Ada yg masih ingat ga kalo Januari 2016 lalu tuh Indonesia pernah dihebohkan oleh peristiwa yang terjadi di Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat? Saat itu, Wayan Mirna Salihin meninggal dunia usai menyeruput es kopi vietnam yang dipesenin Jessica Kumala Wongso sahabatnya sendiri.
Menurut putusan pengadilan, sebelum ngasih es kopi vietnam itu, Jessica terlebih dulu mencampurnya dengan racun sianida. Ga lama setelah meminum kopi itu, Mirna langsung kejang-kejang ga sadarkan diri dengan mulut berbusa. Mirna meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Benarkah John Lennon dibunuh CIA?
Dalam konsentrasi yang cukup, sianida memang langsung memicu refleks yang dapat menutup jalur pernapasan. Kecepatan reaksinya inilah yang bikin sianida sering jadi favorit para pembunuh sekaligus medium yang ampuh untuk bunuh diri.
Buah Apel
Ambil contohnya AlanTuring. Matematikawan jenius sekaligus bapak komputer ini membunuh dirinya sendiri dengan memakan buah apel yang telah diinjeksi sianida.
Kejadian tersebut terjadi pada 7 juni 1954.
Menurut keterangan, Alan Turing mutusin bunuh diri karena depresi setelah ia dihukum pemerintah Inggris. Hukumannya yaitu dikebiri secara kimiawi. Saat itu Turing dipaksa meminun pil estrogen yang membuat dadanya tumbuh seperti payudara Wanita yang sekaligus membuatnya impoten. Semua Hukuman itu hanya karena Turing seorang homoseksual.
Kisah tragis ini ironis sekali kalau mengingat jasa-jasa Turing kepada pemerintahan Inggris.
Salah satunya ia membantu pihak sekutu ( yakni pemeritah Inggris termasuk di dalamnya) untuk mecahin sandi rahasia komunikasi Nazi. Informasi vital yang bikin pihak sekutu keluar sebagai pemenang di Perang Dunia II.
Dan kalo dipikir-pikir, berkat Turing pula kalian bisa nonton video ini di komputer, laptop, atau smartphone. karena Turing lah yang memungkinkan komputer tercipta dan bidang artificial intelligent berkembang seperti sekarang.
Kapsul
Tentu bukan Turing aja yang bunuh diri pake sianida. Sejarah juga mencatat fakta luar biasa tentang kalangan elit Nazi yang ngelakuin bunuh diri masal dengan menelan pil sianida.
Saat itu mereka sadar kalo perang yang mereka picu di tahun 1939 mulai memperlihatkan tanda-tanda bakal keok. Takut akan hukuman yang bakal dijatuhin sekutu, akhirnya mereka ramai-ramai nelen kapsul sianida saat tentara sekutu di barat dan tentara Soviet di timur mulai merangsek ngebumingahusin kota Berlin, ibukota Jerman.
Prussian Blue
Nah, kamu mungkin mulai bertanya-tanya: iya cerita tentang sianida memang menarik dan bikin serem, tapi apa hubungannya dengan warna biru seperti judul.
Percaya atau enggak, ternyata sianida itu produk sampingan dari zat warna biru sintetis pertama yang ditemukan oleh tukang celup asal Swiss. Namanya Johann Jacob Diesbach pada tahun 1706 yang disebut Prussian Blue.
Lazuardi
Sebelum ditemukannya Prussian Blue yang murah meriah, zat warna biru dulunya dihargai mahal sekali. terutama dalam bentuknya yang paling murni, YAITU warna biru ultramarin, yang hanya bisa didapat dengan cara menumbuk sampai halus lapis lazuli atau lazuardi. batu permata yang hanya ditemukan di lembah sungai Kockha di daerah Afganistan.
Karena harganya yang sangat mahal itulah, warna biru ultramarin sering digunakan oleh pelukis-pelukis Eropa sejak jaman Renaissance hanya untuk ngewarnain objek-objek yang dianggap kudus. semisal warna jubah malaikat dan Bunda Maria.
Sama halnya dengan masyarakat Mesir Kuno yang ngewarnain kulit patung dewa-dewa mereka dengan warna biru. Saking berharganya zat warna biru ini, ramuan untuk ngebikinnya aja sampai dijaga ketat kerahasiaannya oleh para pendeta Firaun. Itu kenapa Prussian Blue, zat warna biru bikinan Diesbach yang murah meriah disambut gegap gempita oleh dunia seni Eropa kala itu.
Sayangnya, Diesbach Si Tukang Celup ga mahir ilmu dagang. Jadinya, doi ga bisa manfaatin ciptaannya jadi tambang emas. Keuntungan finansial itu justru jatuh ke tangan majikannya, yaitu Johann Leonhard Frisch, seorang ahli bahasa sekaligus ahli ilmu serangga. KAMPRET.
Prussic Acid
Nah, hampir satu abad sejak itu, di tahun 1782, seorang ahli kimia bernama Carl Wilhelm Scheele sedang ngaduk panci berisi Prussian Blue ngegunain sendok panjang yang udah dilapisi asam sulfur ketika tanpa sengaja ia justru nyiptain senyawa baru yang ia namai prussic acid, atau yang kini dikenal dengan nama sianida, racun modern paling mematikan.
Seperti Si Tukang Celup Diesbach, sayangnya, Scheele juga kurang beruntung. Meski doi adalah ahli kimia yang punya banyak prestasi (Scheele adalah penemu oksigen, hidrogen, klorin, dan masih banyak hal lainnya di dunia ilmu kimia) namun semasa hidupnya, banyak dari penemuannya itu diklaim oleh ahli-ahli kimia lain yang kurang berbakat.
Karena kolega-koleganya itulah yang mempublikasikan penemuan-penemuan Sheele lebih dulu dibandingkan dirinya.
Bercak Biru
Balik lagi ke sianida, karena asal-usulnya inilah, kalo kamu ngunjungin bekas kamar-kamar gas yang pernah dipakai Nazi untuk ngelenyapin jutaan warga Yahudi saat Perang Dunia II dulu, kamu bakal ngeliat di tembok-tembok batu batanya bercak-bercak noda warna biru.
Seperti juga kalo kamu ngeliat foto kereta-kereta yang ngangkut imigran Meksiko ke Amerika Serikat di awal abad-20 kamu bakal liat dinding-dinding keretanya bernoda biru. Itu karena sebelum nginjakin kaki di AS, para imigran itu disemprot dulu menggunakan pestisida yang biasa digunakan petani California untuk menyeprot perkebunan-perkebunan jeruk mereka.
Salah satu zat yang ada dalam pestisida itu, Zyklon A, dan zat yang dipake Hitler untuk ngelenyapin Yahudi, adalah Zyklon B, keuda zat itu bahan dasarnya adalah sama-sama prussic acid alias sianida. ()
Roses are red Sianida are blue //
note: Ini adalah salah satu tulisan teman saya yang bisa kalian lihat video dengan judul yang sama: